“jadi laki-laki itu jangan takut gagal, tapi juga jangan bodoh dalam mengambil resiko"
Potongan kalimat iklan th*ee sedikit banyak nyerempet keadaan gw dua bulan terakhir ini. Dilema, harus mengambil keputusan yang terbaik, bukan hanya buat gw tapi buat semua yang directly connected with me. Potongan kalimat itu bukan bermaksud bahwa klo dulu gw itu cewe (emangnya eike cowo apaaaan !!..) tapi cuma buat memantapkan aja.
Flash back akhir juni ada panggilan test di PT Krakatau Posco perusahaan joint venture antara PT Krakatau Steel dan POSCO (Pohang Steel Company). Keliatannya keren ya, karena PT Krakatau Steel is the biggest in south east asia dan POSCO 3rd biggest Steel Company in the world (ngebayangin klo PTnya tuh megah dan sopistiketid) ternyata pas maen kesana (Cilegon) cuma ada tanah lapang seluas 480ha bertuliskan "tanah ini milih PT Krakatau Posco" terharu sekaligus terpana karena saking megahnya sampe g keliatan tu pabriknya. Yup, perusahaan baru yang baru akan beroperasi pada 2014, klo diliat dari sisi baiknya ini perusahaan masih perlu banyak karyawan dan gw yakin dengan kemampuan pas-pasan dan untung-untungan kaya gw ini pasti keterima apesnya jadi operator lah (operator saklar lampu jalan yang kerjanya tiap sore nyalain lampu jalanan cilegoan, thought that how much saklar that u must turning on). dan dari sisi jeleknya gw bakalan jauh bolak-balik jakarta-cilegon karena kontrak jadi model masih 20 tahun lagi, huff ternyata susah juga jadi orang tampan.
Oke kita bandingkan sama perusahaan tempat gw sekarang bekerja, PT Bank Mand*ri the most admirer and progresive financial institution woooow, tapi sayang cuma jadi kucing burik (no hard feeling, i enjoy this situation). Sebenernya kedepannya gw prediksi bakal lebih menantang karena lingkungan gw pun mendukung dan extremely fun dan banyak orang menanyakan "ko lu keluar si ?, padahal kan disana udah enak" yayaya memang enak tapi untuk 5 tahun kedepan (masa iya gw harus nikah nunggu 5 tahun dulu, kasian si jalu *merasa terzolimi).
Dua pilihan yang sama-sama bagus klo sabar dan ditekuni karena gw masih muda (dibandingin kk gw) perlu banyak pengalaman baik yang hardskill (macul, nguli, jadi jumroh dilemparin batu atau apapun yang keras) ataupun softskill (jahit, nyulam, nyuci, gosok, pokok PRT banget) yang perlu dikembangkan.
so, jadi laki-laki itu jangan takut gagal, tapi juga jangan bodoh dalam mengambil resiko. karena gagal atau lebih tepatnya pengalaman adalah guru terbaik dan resiko atau tanggung jawab adalah bentuk tempaan yang nantinya akan indah pada waktunya.
Keris mempunyai keindahan yang luar biasa, dan siapa yang tahu bahwa proses pembuatannya memerlukan tempaan berkali-kali dan pembakaran bertubi-tubi sehingga menjadi keris yang rupawan.
Hidup itu pilihan, dan jangan sampai menyesali di kemudian hari.
Sunday, August 12, 2012
Sunday, January 15, 2012
Memory Otak
Lanjut postingan lagi.....
Dapet pencerahan ketika lagi bengong (bengong merupakan salah satu dari hobby gw).
Waktu itu lagi pup, disitulah hobby ini berawal, ya emang g elit si, tapi lumayan ampuh buat ngilangin bau. Ternyata gw baru sadar ternyata bengong itu membutuhkan energi yang sangat besar, kenapa ?. Pernahkah anda bengong ? ketika anda bengong apa yang anda alami ?, apakah anda merasa bergairah ?, apakah libido anda tiba-tiba meningkat ?, berarti anda sedang ngelamun JOROK. ckckck (pertanyaan ala mario teguh).
Ketika gw bengong, yang gw alami
pertama, penglihatan gw mulai kabur. maksudnya adalah kita mulai tidak sadar kita sedang melihat apa atapun kita sedang kecolok apa, ngeliat gambar tessie aja klo lagi bengong bisa berubah jadi dian sastro waktu umur 60an *apabedanya.
kedua, pendengaran mulai hilang. g tau dicolong siapa pendengaran pun bisa hilang, walau ada suara keras atau ada suara manggil bisa g kita denger. mungkin harus cepet lapor polisi barangkali bisa dimasukin ke DPK (daftar pencarian kuping).
ketiga, lupa sedang ngapain. ini yang paling gawat, ketika lagi bengong ditoilet bisa aja kita ngerasa lagi direstoran ala itali, dengan sossis lapis keju, yang dipanggang diatas oven dengan panas 120 derajat, tapi g klo lagi mencrettt. hueekz.
Hal-hal diatas terjadi karena sebagian memory kita mulai difokuskan kebagian hipotalamus lain yang memaksimalkan tingkat imajinasi kita, sehingga kita bisa merasakan apa yang kita hayalkan. sama seperti hipnotis ataupun mimpi basah. (ini teori gw, blum ada penelitian lebih lanjut tentang hal ini).
Begitupun saat gw menulis postingan ini, lagi bengong tiba2 udah kelar.wkwkwk
salam bengong, bengong itu indah. apalagi bengong dimalam hari......
Dapet pencerahan ketika lagi bengong (bengong merupakan salah satu dari hobby gw).
Waktu itu lagi pup, disitulah hobby ini berawal, ya emang g elit si, tapi lumayan ampuh buat ngilangin bau. Ternyata gw baru sadar ternyata bengong itu membutuhkan energi yang sangat besar, kenapa ?. Pernahkah anda bengong ? ketika anda bengong apa yang anda alami ?, apakah anda merasa bergairah ?, apakah libido anda tiba-tiba meningkat ?, berarti anda sedang ngelamun JOROK. ckckck (pertanyaan ala mario teguh).
Ketika gw bengong, yang gw alami
pertama, penglihatan gw mulai kabur. maksudnya adalah kita mulai tidak sadar kita sedang melihat apa atapun kita sedang kecolok apa, ngeliat gambar tessie aja klo lagi bengong bisa berubah jadi dian sastro waktu umur 60an *apabedanya.
kedua, pendengaran mulai hilang. g tau dicolong siapa pendengaran pun bisa hilang, walau ada suara keras atau ada suara manggil bisa g kita denger. mungkin harus cepet lapor polisi barangkali bisa dimasukin ke DPK (daftar pencarian kuping).
ketiga, lupa sedang ngapain. ini yang paling gawat, ketika lagi bengong ditoilet bisa aja kita ngerasa lagi direstoran ala itali, dengan sossis lapis keju, yang dipanggang diatas oven dengan panas 120 derajat, tapi g klo lagi mencrettt. hueekz.
Hal-hal diatas terjadi karena sebagian memory kita mulai difokuskan kebagian hipotalamus lain yang memaksimalkan tingkat imajinasi kita, sehingga kita bisa merasakan apa yang kita hayalkan. sama seperti hipnotis ataupun mimpi basah. (ini teori gw, blum ada penelitian lebih lanjut tentang hal ini).
Begitupun saat gw menulis postingan ini, lagi bengong tiba2 udah kelar.wkwkwk
salam bengong, bengong itu indah. apalagi bengong dimalam hari......
Sabar
Hoamz, bingung malem-malem gini mau tidur tapi g ngantuk (tapi nguap terus), terpaksalah mengisi blog ini (g ikhlas karena g ada yg nemein tidur *apahubungannya). Pengen sedikit cerita ya nyerempet dikit sama judul post ini.hhe
Sabar, banyak orang mendefinisikan sebagai sifat yang menerima apa adanya, atau lebih dikenal dengan pasrah *ehtapibedadink, sabar itu beda dengan pasrah, klo pasrah itu terkesan menyerah, sedangkan sabar lebih menyerahkan semua apa yang telah kita lakukan semaksimal mungkin kepada yang maha kuasa.
Ya banyak memang yang lebih prioritas dari apa yang harus kita kerjakan sehari-hari, misalkan lebih dulu mana antara makan dan mandi setelah bangun tidur ?, relatif bukan ?.hha normatif setelah bangun tidur kita mandi, setelah itu makan, maka akan terlihat lebih sistematis dan struktural menurut pandangan normatif *lagi.
Semua yang prioritas bisa dipandang relatif terhadap siapa hal itu ditujukan, contoh. ketika kita sudah merencanakan aktifitas/hobi yang selalu kita lakukan tiap satu minggu sekali tiba2 harus terlahang oleh prioritas orang lain *nahlo (ketauan g si kalo terkesan menutup-nutupi ?..wkwk) maka lebih mana yang harus kita dahulukan ?, prioritas pribadi atau kah prioritas orang lain ?.
Jawaban itu datang paralel dengan prioritas yang akan kita pilih, misalkan kita pilih prioritas pribadi, maka kita akan tahu perbandingan dengan prioritas orang lain itu, begitupula sebaliknya, kita tidak akan mengetahui selama priotitas itu belum kita lakukan. Baik prioritas pribadi maupun orang lain bisa kita pilih sesuai dengan tanggung jawab atau risiko mana yang lebih besar bila kita tidak memilihnya.
Jadi intinya, apapun yang kita pilih, kita harus siap dengan risiko dan tanggung jawab terhadap pilihan itu, dan jangan menyesalinya, karena tidak ada gunanya, hanya akan menambah memory berfikir kita.
ngomong-ngomong tentang memory, jadi ada ide buat postingan setelahnya..hhe
Sabar, banyak orang mendefinisikan sebagai sifat yang menerima apa adanya, atau lebih dikenal dengan pasrah *ehtapibedadink, sabar itu beda dengan pasrah, klo pasrah itu terkesan menyerah, sedangkan sabar lebih menyerahkan semua apa yang telah kita lakukan semaksimal mungkin kepada yang maha kuasa.
Ya banyak memang yang lebih prioritas dari apa yang harus kita kerjakan sehari-hari, misalkan lebih dulu mana antara makan dan mandi setelah bangun tidur ?, relatif bukan ?.hha normatif setelah bangun tidur kita mandi, setelah itu makan, maka akan terlihat lebih sistematis dan struktural menurut pandangan normatif *lagi.
Semua yang prioritas bisa dipandang relatif terhadap siapa hal itu ditujukan, contoh. ketika kita sudah merencanakan aktifitas/hobi yang selalu kita lakukan tiap satu minggu sekali tiba2 harus terlahang oleh prioritas orang lain *nahlo (ketauan g si kalo terkesan menutup-nutupi ?..wkwk) maka lebih mana yang harus kita dahulukan ?, prioritas pribadi atau kah prioritas orang lain ?.
Jawaban itu datang paralel dengan prioritas yang akan kita pilih, misalkan kita pilih prioritas pribadi, maka kita akan tahu perbandingan dengan prioritas orang lain itu, begitupula sebaliknya, kita tidak akan mengetahui selama priotitas itu belum kita lakukan. Baik prioritas pribadi maupun orang lain bisa kita pilih sesuai dengan tanggung jawab atau risiko mana yang lebih besar bila kita tidak memilihnya.
Jadi intinya, apapun yang kita pilih, kita harus siap dengan risiko dan tanggung jawab terhadap pilihan itu, dan jangan menyesalinya, karena tidak ada gunanya, hanya akan menambah memory berfikir kita.
ngomong-ngomong tentang memory, jadi ada ide buat postingan setelahnya..hhe
Subscribe to:
Posts (Atom)